A.
PENGERTIAN
INOVASI PENDIDIKAN
Inovasi
berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaharuan dan perbuahan.
Inovasi ialah suatu perubahan yang baru yang menuju ke arah perbaikan yang lain
atau berbeda dari yang sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan bererncana
(tidak secara kebetulan saja).
Ibrahim
(1988) mengemukakan bahwa inovsi oendidikan adalah inovasi dalam bidang
pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi
pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati
sebagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat),
baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan
orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memcahkan
masalah pendidikan.
Demikian
pula Ansyar, Nurtain (1991) mengemukakan inovasi adalah gagasan, perbuatan,
atau suatu yang baru dalam konteks social tertentu untuk menjawab masalah yang
dihadapi.
Selanjutnya
dijelaskan bahwa sesuatu yang baru itu mungkin sudah lama dikenal pada konteks
sosial lain atau sesuatu itu sudah lama dikenal, tetapi belum dilakukan
perubahan. Dengan demikian, daat disimpulkan bahwa inovasi adalah perubahan,
tetapi tidak semua perubahan adalah inovasi.
Pembaharuan
(inovasi) diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetap ijuga di segala
bidang termasuk bidang pendidikan.pembaruan pendidikan diterapkan didalam
berbagai jenjang pendidikan juga dalam setiap komponen system pendidikan.
Sebagai
pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat
mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil
yang maksimal.
Kemajuan
suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada outputnya sehingga akan muncul
pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan masyarakat. Namun sekolah/
lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu pengakuan rill apabila warga sekolah
tidak melakukan suatu inovasi di dalamnya dengan latar belakang kekuatan,
kelemahan tantangan dan hambatan yang ada.
B.
TUJUAN
INOVASI PENDIDIKAN
Menurut
Santoso (1974), tujuan utama inovasi adalah, yakni meningkatkan sumber-sumber
tenaga, uang dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.
Tujuan
inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan
efektivitas: sarana serta jumlah pendidikan sebesar-besarnya (menurut criteria
kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunana), dengan menggunakan
sumber, tenga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Tahap
demi tahap arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia:
1.
Mengajar ketinggalan-ketinggala yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan
teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajara
dengan kemjuan tersebut
2.
Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi
setiap warga Negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP,
SLTA, dan Perguruan Tinggi.
C.
MASALAH
YANG MENUNTUT DIADAKANNYA INOVASI DALAM PENDIDIKAN
Pada
dasarnya ada beberapa hal yang menuntut diadakannya inovasi dalam pendidikan,di
antaranya adalah sebagai berikut :
a) Pesatnya
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Seiring perkembangan zaman,ilmu pengetahuan dan
teknologi juga semakin berkembang pesat.Untuk mengimbangi kemajuan iptek yang
semakin pesat, bangsa Indonesia harus
membenahi proses pendidikan yang telah
berlangsung sehingga bangsa Indonesia
dapat mengejar ketertinggalan dari bangsa yang lain.
b) Pertumbuhan
Penduduk dan Bertambahnya Aspirasi Masyarakat untuk Memperoleh Pendidikan.
Pertumuhan
penduduk yang melonjak naik berpengruh terhadap proses pendidikan. Karena
pendidikan merupkan salah satu kebutuhan masyarakat yang bertujuan untuk
mengarahkan masyarakat menjadi insan yang lebih baik. Dari situlah, masyarakat
memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi mereka sehingga mereka
terinspirasi untuk mengutamakan pendidikan.Dengan pendidikan tersebut
masyarakat akan lebih dipandang dan dipertimbangkan dalam bermasyarakat ataupun
ketika dalam pekerjaan.Namun,pertumbuhan masyarakat dan aspirasinya akan
pendidikan yang tinggi tidak diimbangi dengan perkembangan fasilitas dan
alat-alat pendidikan yang tersedia..
c) Menurunnya
Mutu Pendidikan
Hingga
saat ini masalah pendidikan masih menjadi perhatian khusus oleh pemerintah.
Pasalnya Indeks Pembangunan Pendidikan Untuk Semua atau education for all (EFA)
di Indonesia menurun tiap tahunnya. Tahun 2011 Indonesia berada diperingkat 69
dari 127 negara dan merosot dibandingkan tahun 2010 yang berada pada posisi 65.
Indeks yang dikeluarkan pada tahun 2011 oleh UNESCO ini lebih rendah dibandingkan
Brunei Darussalam (34), serta terpaut empat peringkat dari Malaysia (65).
Salah
satu penyebab hal di atas adalah banyak jumlah anak putus sekolah.sedikitnya
setengah juta anak usia sekolah
dasar(SD)dan 200 ribu anak usia sekolah menengah pertama (SMP) tidak dapat melanjutkan pendidikan. Data
pendidikan tahun 2010 menyebutkan 1,3 juta anak usa 7-15 tahun terancam putus
sekolah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukan bahwa setiap menit ada
empat anak yang mengalami putus sekolah.
Menurut
Staf Ahli Kemendikbud Prof. Dr. Kacung Marijan, Indonesia mengalami masalah
pendidikan yang komplek. Selain angka putus sekolah,ada faktor lain seperti
buruknya infrastruktur ,kualitas guru yang masih rendah,dan kualitas kurikulum
yang belum standar.
d) Belum
Berkembangnya Alat organisasi yang Efektif serta Belum Tumbuhnya Suasana yang Subur
dalam Masyarakat untuk Mengadakan Perubahan-Perubahan yang Dituntut oleh
Keadaan Sekarang dan yang Akan Datang
Kenyataan ini disebabkan karena
masih minimnya pengetahuan dan wawasan masyarakat untuk membangun dirinya pada
kemjuan-kemajuan.[5]Serta adanya anggapan masyarakat bahwa hal ini tidak begitu
penting,padahal hal semacam inilah yang dapat membangun pendidikan menjadi
lebih maju dan dapat selaras dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e) Kurang
Adanya Relevansi Antara Program Pendidikan dan Kebutuhan Masyarakat Yang sedang
Membangun
Hal
ini menyebabkan kurang berhasilnya sekolah dalam menghasilkan
tenaga
terdidik yang produktif, yang memiliki kesadaran ekologi, pengetahuan,kecerdasan
dan keterampilan.
D.
UPAYA-UPAYA
INOVASI PENDIDIKAN di INDONESIA
Adapun
beberapa contoh dari upaya-upaya inovasi pendidikan di Indonesia adalah sebagai
berikut:
a) Proyek
Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
PPSP
dimulai sejak tahun 1971 dibawah pimpinan sebuah team yang beranggotakan 11
orang yang diketuai oleh Dirjen Pendidikan. Sebagai landasan bertolak saat itu
adalah “Basic Memorandum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan”,yang berisikan
gagasan baru tentang struktur dan metodelogi pendidikan.Pada bulan Juli
1973,tanggung jawab proyek ini dipindahkan kepada Ketua Badan Pengembangan
Pendidikan berdasar SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0129/1973.Semula
proyek ini dimaksudkan untuk mencoba bentuk system persekolahan komperhensif
dengan nama “Sekolah Pembangunan”yang secara umum digariskan dalam SK Menteri P
dan K No.0122 Tahun 1971.Konsep ini rencananya akan disebarluaskan ke seluruh
Indonesia tahun 1974.Namun setelah dilakukan uji kelayakan ternyata konsepsi
ini masih perlu dikembangkan.Oleh karena itu,diusahakan Master Design pembaruan
pendidikan melalui PPSP yang diperkuat dengan keputusan Menteri P dan K No 041
Tahun 1974 tentang
landasan,tujuan,strategi,proses,dan tata kerja pembaharuan pendidikan.
Ada
delapan PPSP yang diserahi tugas percobaan ini ialah Sekolah Dasar dengan
jenjang 8 tahun dan sekolah menengah dengan jenjang 3 tahun.Dari delapan PPSP
tersebut akan disusun system pendidikan dasar dan menengah yang:
a.
Efektif dann relevan dengan kebutuhan masyarakat dan individu yang diwujudkan
melalui program pendidikan yang sesuai,
b.
Merupakan dasar bagi pendidikan seumur hidup,
c.
Efesiensi dan realistis sesuai dengan tingkat kemampuan pembiayan oleh
keluarga,masyarakat dan pemerintah.
b)
Pengajaran Sistem Modul
Sistem
pengajaran dengan modul ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas belajar mengajar di sekolah,terutama yang berkaitan dengan
waktu,dana,fasilitas dan tenaga secara tepat guna dalam mencapai tujuan secara
optimal.
Dalam
konteks ini,peranan guru dan siswa digambarkan sebagai berikut:
1) Bagian
–bagian modul
Dalam
suatu modul tercangkup satu set program yang digunakan guru dan murid.Program
yang tersusun untuk murid diantaranya, Lembar Kerja Siswa(LKS),Lembaran
Kerja,Kunci Lembaran Kerja,Lembaran Tes,Lembaran jawaban,Kunci
Jawaban.Sedangkan pedoman yang disusun untuk guru disebut “Pedoman Guru”berisi
penjelasan topic yang dibahas,jenis kegiatan belajar dan alat-alat pelajaran
dan evaluasi.
2) Peran
murid dalam pengajaran system modul
Murid
menjadi mendapat lebih banyak kesempatan untuk belajar sendiri.
3) Peran
guru dalam pengajarn system modul
-
Menyiapkan situasi
belajar yang sesuai,
-
Membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami isi modul atau melakukan tugasnya,
-
Melakukan
penilaian terhadap siswa.
c) Proyek
Pamong
Pamong
merupakan singkatan dari peendidikan oleh masyarakat, orang tua,dan guru.Proyek
ini merupakan proyek bersama antara pemerintah Indonesia dengan INNOTECH
(Educational Innovation and Technology) dan SEAMEO(South East Asian Miniters of
Education Orgnization).Proyek ini diadakan dengan latar belakang bahwa hampir
setengah dari jumlah anak di Asia Tenggara tidak dapat menyelesaikan pendidikan
di SD.Untuk itu diajukanlah beberapa solusi berikut untuk memecahkannya:
Ø Melipat
dua atau tigakan penggunaan gedung sekolah
Ø Melipatkan
besarnya kelas,
Ø Mengurangi
waktu belajar siswa,
Ø Siswa
hanya belajar setengah waktu sekolah,
Ø Meningkatkn
perbandingan antara guru dan siswa.
Menurut
Initial Planning Document dari proyek IMPACT
unsur pokok system penyampaian pendidikan pamong adalah sebagai berikut:
ü Modul
ü Learning
Center(pusat pendidikn)
ü Bimbingan
oleh siswa yang lebih tinggi tingkatannya
ü Pengawasan
oleh orang tua
ü Self
base instruction
ü Anggota
masyarakat
d)
SMP Terbuka
1. Latar
belakang pendirian SMP Terbuka, yaitu:
a.
Kekurangan fasiitas pendidikan dan
tempat belajar.
b.
Tenaga pendidikan yang tidak cukup.
c.
Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan.
d.
Menanggulangi anak terlantar yang tidak diterima SMP Negeri.
2. Tenaga Pengajar di SMP Terbuka
Guru
Pembina,memiliki tugas sebagai berikut:
-
Merencanakan kegiatan
belajar, baik yang bersifat tatap muka, maupun dalam pusat kegiatan belajar
kelompok,
-
Memberikan petunjuk,
bimbingan dan super visi kepada guru pembimbing.
-
Memberikan bimbingan
pada murid
-
Mengatur penyampaian bahan-bahan pelajaran
-
Mengatur penggunaan
fsilitas pelajaran yang diperlukan untuk pelajaran secara tatap muka;
-
Melaksanakan kegiatan
belajar tatap muka[6].
Guru
Pembimbing,yang memiliki tugas sebaga berikut:
-
Membantu memecahkan dan
menampung, menyalurkan persoalan yang dihadapi murid secara perorangan maupun
kelompok, baik bersifat adukatif maupun administratif
-
Membagikan bahan-bahan
pelajarn pada siswa
-
Membimbing murid agar
belajar dengan teratur menurut jadwal yang ditetapkan
-
Mencatat dan melaporkan
hasil kegiatan belajar siswa kepada guru pembina
-
Mengatur dan mengawasi
pelaksanaan belajar murid, baik secara kelompok dan ataupun perorangan
-
Menjadi penghubung antara SMP terbuka dan
masyarakat
-
Mengatur penggunaan
fasilitas desa untuk kepentingan kegiatan belajar; dan
-
Merencanakan kegiatan
bersama dengan guru pembina.
3. Cara Belajar di SMP Terbuka
-
Dengan bertatap muka
-
Melalui radio
-
Melalui media cetak
-
Belajar melalui kaset,slide,model dan gambar.
e) Kuliah Kerja Nyata (KKN)
KKN
adalah kegiatan perkuliahan dalam bentuk pengabdian masyarakat yang berkaitan
dengan program pendidikan perguruan tinggi secara keseluruhan.KKN sudah
dirintis sejak tahun 1971 dan baru melibatkan 40 mahasiswa dari 3
universitas.Program-program yang pernah dilaksanakan yakni:
v Pengerahan Tenaga Mahasiswa(PTM) 1951-1962
v Program BIMAS 1963
v BUTSI 1969
KKN
memiliki empat komponen penting sebagai berikut:
a. Sebagai kegiatan penalaran
b. KKN sebagai aktivitas penelitian
c. Mengandung unsur pengembangan
d. Pengabdian pada masyarakat
Ada
beberapa hal yang bercirikan inovatif dalam pelaksanaan KKN,yakni:
Ø Menjadikan
mahasiswa menyadari akan pentingnya peranan desa dalam pembangunan desa,
Ø Menyadarkan
desa akan potensinya sehingga dapat menjadi sumber lapangan pekerjaan yang
baru,
Ø Memberi
balikan kepada perguruan tinggi untuk
menjadikan kurikulumnya lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat,
f) Radio Pendidikan
Dalam
proses penyelenggaraannya,siaran radio dimulai dari langkah persiapan yakni
penyusunan Pola Dasar Kegiatan Belajar mengajar(PDKBM) yang berisi tujuan
instruksional,pokok bahasan,sub poko bahasan,topic,tujuan instruksional khusus
dan materi secara ringkas.Dengan berpedoman pada PDKBM ditulislah naskah siaran
dan bahan penyerta oleh penulis yang terdiri dari Dosen FKIP dan guru SD yang telah ditunjuk.
g) Televisi Pendidikan
1) TV pendidikan untuk anak-anak yang
bertujuan:
Ø
Menghasilkan sejumlah program pembinaan yang isi maupun format
penyajannya sudah teruji dan memenuhi standar teknis siaran TVRI
Ø
Mencari
suatu model proses prouksi program TV Pendidikan untuk anak-anak dengan
criteria tidak terlalu ideal dan secara sistematis disesuaikan dengan kondisi
di Indonesia.
2) TV pendidikan untuk umum
Tujuan
televisi pendidikan adalah untuk mengembangkan progam-program pendidikan di
luar sekolah dengan cara menyebarkan pesan yang tematis agar masyarakat
memiliki pengetahuan dan sikap yang tepat.
h) Perubahan Kurikulum
a. Kurikulum 1968n dan sebelumnya
§ Kurikulum Rentjana Pelajaran 1947 masih
dipengaruhi system pembelajaran
Belanda dan Jepang
§ Kurikulum Rentjana terurai 1952 yang
meniitikberatkan bahwa sebuah rencana pelajaran harus memperhatikan isi
pelajaran dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
§ Kurikulum 1964
Pembelajaran dipusatkan pada program
Pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik,
keprigelan, dan jasmani.
§ Kurikulum 1968
Perubahan
struktur pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa
Pancasila,pengetahuan dasar,dan kecakapan khusus.
b. Kurikulum1975,cirri-cirinya:
§
Berorientasi padda tujuan
§
Menganut pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran
memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang
lebih integratif.
§
Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu
§
Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sistem yang senantiasa mengarah kepada
tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk
tingkah laku siswa.
§
Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus
respon (rangsang-jawab) dan latihan
c. Kurikulum1984
.Secara
umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 di antaranya adalah
sebagai berikut.
§
Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam
kurikulum pendidikan dasar dan menengah
§
Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi
dengan kemampuan anak didik
§
Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaannya di
sekolah
§
Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap
jenjang.
§
Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bidang
pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah
menengah tingkat atas termasuk Pendidikan Luar Sekolah.
6. Pengadaan program studi baru (seperti di
SMA) untuk memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja
d. Kurikulum 1994
Sifat
dan cirri-ciri kurikulum 1994 antara lain:
a. Pembagian
tahapan pelajran di sekolah dengan system caturwulan
b. Pembelajaran
di sekolah lebih menekankan materi yang
cukup padat
c. Bersifat
populis yakni memberlakukan satu system kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia
d. Guru
yang memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar
e. Suatu
mata pelajaran dapat disesuaikan dengan kekhasan pokok bahasan dan perkembangan
pola piker siswa
f. Pengajaran
dilakukan dari hal yang mudah ke yang sulit,dari hal yang konkrit ke abstrak
g. Pengulangan
materi yang dianggap sulit perlu dilkukan untuk pemantapan pemahaman siswa
e. Kurikulum berbasis kompetensi 2002 dan
2004
Kurikulum
ini menitikberatkan pada kemampuan anak dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
standar performance yang telah ditetapakan.
f. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan(KTSP)2006
Adapun
ciri-ciri dari kurikulum ini antara lain adalah sebagai berikut.
§
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara
individual maupun klasikal
§
Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
§
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
§
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif.
§
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi
g. Kurikulum 2013
Dalam
pemaparannya di Griya Agung Gubernuran Sumatera Selatan (kemdikbud.go.id) ,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Muhammad Nuh, DEA menegaskan bahwa
kurikukulum terbaru 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran
kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri kurikulum
2013 yang paling mendasar ialah menuntut kemapuan guru dalam berpengetahuan dan
mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah
mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan
informasi. Sedangkan untuk siswa lebih didorong untuk memeiliki tanggung jawab
kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki
kemampuan berpikir kritias. Tujuannya adalah terbentuk generasi produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif. Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integrative
member kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai
mata pelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ilmpupendidikan1c.blogspot.co.id/2013/12/upaya-upaya-inovasi-pendidikan-di_20.html
No comments:
Post a Comment